Sabtu, 11 Agustus 2012

PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT

PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT

Nats : Am 5:12-14
Ayat: "Sebab Aku tahu, bahwa perbuatanmu yang jahat banyak dan dosamu berjumlah besar, hai kamu yang menjadikan orang benar terjepit, yang menerima uang suap dan yang mengesampingkan orang miskin di pintu gerbang. Sebab itu orang yang berakal budi akan berdiam diri pada waktu itu, karena waktu itu adalah waktu yang jahat. Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Tuhan, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan."

Di dunia ini di mana ada orang kaya dan miskin, sering kali mereka yang mempunyai kekayaan menarik keuntungan dari mereka yang mempunyai sedikit, dan sering mendapat lebih banyak dengan merugikan orang miskin yang diperas (lih. Mazm 10:2,9-10; Yes 3:14-15; Yer 2:34; Am 2:6-7; 5:12-13; Yak 2:6). Alkitab berbicara banyak tentang bagaimana orang percaya harus memperlakukan orang miskin dan melarat.

PERHATIAN ALLAH BAGI ORANG MISKIN DAN MELARAT.
Dalam berbagai cara Allah telah mengungkapkan perhatian besar bagi orang miskin, yang kekurangan, dan tertindas.
1.      Tuhan Allah memperjuangkan kaum miskin dan kekurangan. Ia menyatakan diri-Nya sebagai tempat perlindungan mereka (Mazm 14:6; Yes 25:4), pertolongan mereka (Mazm 40:17; 70:5), pelepas mereka (1Sam 2:8; Mazm 12:6; 34:7; 35:10; 113:7; bd. Luk 1:52-53) dan pemelihara mereka (Mazm 10:14; 68:11; 132:15).
2.      Ketika Allah menyatakan Taurat-Nya kepada bangsa Israel, Dia menyediakan berbagai cara untuk menghapus kemiskinan di antara mereka (lihat cat. Ul 15:7-11). Dia menyatakan tujuan keseluruhan-Nya bagi mereka sebagai berikut, "Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh Tuhan akan memberkati engkau di negeri yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka" (Ul 15:4). Jadi di dalam Taurat-Nya Allah melarang hal membungakan uang yang dipinjamkan kepada orang miskin (Kel 22:25; Im 25:35-36). Jikalau orang miskin memberikan suatu jaminan ("gadai") bagi pinjamannya (seperti misalnya jubahnya), maka orang yang meminjamkan uang harus mengembalikan jubah itu sebelum matahari terbenam. Jikalau orang miskin bekerja untuk orang kaya, dia harus menerima bayarannya setiap hari sehingga dapat membelikan makanan untuk dirinya dan keluarganya (Ul 24:14-15). Sepanjang masa panen, gandum yang rontok harus ditinggalkan sehingga dapat dikumpulkan orang miskin untuk makanan mereka (Im 19:10; Ul 24:19-21); sebenarnya, tepi suatu ladang khususnya harus dibiarkan untuk dipanen oleh orang miskin (Im 19:9). Yang lebih menonjol lagi adalah perintah Allah bahwa setiap tujuh tahun semua utang orang Israel yang miskin harus dibatalkan (Ul 15:1-6). Juga, seorang kaya tidak boleh menolak meminjamkan uang kepada orang miskin hanya karena terlalu dekat dengan tahun ketujuh (Ul 15:7-11). Di samping menyediakan tahun pembebasan utang itu, Allah menyiapkan tahun mengembalikan tanah milik -- tahun Yobel (setiap lima puluh tahun), ketika Dia memerintahkan bahwa semua tanah yang telah berpindah tangan pada tahun-tahun sejak tahun Yobel yang sebelumnya harus dikembalikan kepada pemiliknya yang asli (lih. Im 25:8-55). Dan yang paling penting, keadilan tidak pilih kasih; baik orang kaya maupun orang miskin tidak boleh menerima sikap pilih kasih di pengadilan (Kel 23:2-3,6; Ul 1:17; bd. Ams 31:9). Demikianlah, Allah berusaha untuk melindungi orang miskin dari pemerasan oleh orang yang berharta dan menjamin keadilan untuk mereka (lihat cat. Ul 24:14).
3.      Sayang sekali, orang Israel tidak selalu menaati hukum-hukum ini. Sebaliknya banyak orang kaya menarik keuntungan dari orang miskin dan menambah kesengsaraan mereka. Karena perbuatan-perbuatan itu maka melalui para nabi Tuhan mengucapkan kata-kata hukuman yang keras terhadap orang-orang Israel yang kaya (lih. Yes 1:21-25; Yer 17:11; Am 4:1-3; 5:11-13; Mi 2:1-5; Hab 2:6-8; Za 7:8- 14).
TANGGUNG JAWAB ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU KEPADA ORANG MISKIN DAN
MELARAT. Dalam PB Allah juga memerintahkan umat-Nya untuk menunjukkan perhatian yang mendalam kepada orang yang miskin dan kekurangan, khususnya mereka yang ada di dalam gereja.
1.      Sebagian besar pelayanan Yesus adalah kepada orang miskin dan yang kurang beruntung di dalam masyarakat Yahudi yang kelihatannya tidak diperdulikan orang -- seperti mereka yang tertindas (Luk 4:18-19), orang Samaria (Luk 17:11-19; Yoh 4:1-42), orang yang berpenyakit kusta (Mat 8:2-4; Luk 17:11-19), para janda (Luk 7:11-15; Luk 20:45- 47), dan sebagainya. Ia mengucapkan kata-kata hukuman yang keras kepada mereka yang berpegang teguh pada harta duniawi dan mengabaikan orang miskin (Mr 10:17-25; Luk 6:24-25; 12:16-20; Luk 16:13-15,19-31;
2.      Yesus beranggapan dan mengharapkan umat-Nya akan memberi dengan murah hati kepada orang miskin dan serba kekurangan (lih. Mat 6:1-4). Yesus sendiri melakukan apa yang diajarkan-Nya, dengan senantiasa membawa sebuah pundi-pundi yang digunakan untuk memberi kepada orang miskin (lih. Yoh 12:5-6; 13:29). Lebih dari satu kali Ia memerintahkan orang yang mau menjadi pengikut-Nya untuk memperhatikan orang miskin, menolong mereka dan memberi mereka uang (Mat 19:21; Luk 12:33; 14:12-14,16-24; 18:22). Pemberian itu tidak dipandang sebagai bersifat pilihan oleh Yesus; sebenarnya, salah satu tuntutan-Nya untuk memasuki kerajaan-Nya yang kekal ialah apakah kita sudah berbaik hati kepada saudara-saudara yang lapar, dahaga dan telanjang (Mat 25:31-46).
3.      Rasul Paulus dan gereja mula-mula juga menunjukkan kepedulian yang mendalam bagi mereka yang perlu bantuan. Pada awal pelayanan Paulus, ia bersama Barnabas, mewakili gereja Antiokhia di Siria, membawa persembahan ke Yerusalem untuk orang Kristen yang kekurangan di Yudea (Kis 11:28-30). Ketika diadakan sidang di Yerusalem, para pemimpin menolak untuk menyatakan bahwa sunat diperlukan untuk menerima keselamatan, tetapi mereka menganjurkan agar Paulus dan kawan- kawannya "tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh- sungguh kuusahakan melakukannya" (Gal 2:10). Salah satu tujuannya pada perjalanan misi yang ketiga ialah mengumpulkan uang bagi "orang-orang miskin di antara para orang-orang kudus di Yerusalem" (Rom 15:26). Paulus memberi pengarahan kepada gereja- gereja di Galatia dan Korintus untuk menyumbang bagi kepentingan ini (1Kor 16:1-4). Ketika gereja di Korintus tidak memberi sebagaimana seharusnya, Paulus menasihatkan mereka panjang lebar tentang menolong orang miskin dan melarat (2Kor 8:1-9:15). Ia memuji jemaat- jemaat di Makedonia yang telah memohon dengan sangat kepada Paulus agar diizinkan mengambil bagian dalam pelayanan ini (2Kor 8:1-4; 9:2). Paulus memandang hal memberi sedemikian penting sehingga menyatakan dalam kitab Roma bahwa salah satu karunia Roh Kudus kepada orang Kristen adalah kemampuan untuk memberi dengan kemurahan bagi keperluan pekerjaan atau umat Allah (lihat cat. Rom 12:8; bd. 1Tim 6:17-19).
4.      Prioritas utama kita dalam pemeliharaan orang miskin dan kekurangan ialah saudara-saudara kita di dalam Kristus. Yesus menyamakan pemberian kepada sesama orang beriman dengan memberi kepada-Nya (Mat 25:40,45). Gereja mula- mula mendirikan masyarakat yang saling mempedulikan dan berbagi harta milik untuk menolong memenuhi kebutuhan masing-masing (Kis 2:44-45; 4:34-37). Ketika pertambahan gereja tidak lagi memungkinkan para rasul untuk mengurus orang yang kekurangan dengan adil dan pantas, maka tujuh orang yang penuh dengan Roh Kudus dipilih untuk melakukan tugas itu (Kis 6:1-6). Paulus menyatakan prinsip masyarakat yang saling mempedulikan secara jelas, "Selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman" (Gal 6:10). Allah ingin agar orang yang mempunyai banyak membaginya dengan mereka yang perlu bantuan, supaya ada keseimbangan di antara umat Allah (2Kor 8:14-15; bd. Ef 4:28; Tit 3:14). Jadi, sebagai rangkuman, Alkitab tidak memberikan pilihan kepada kita selain bersifat peka pada kebutuhan materiel dari orang di sekeliling kita, khususnya dari saudara-saudara seiman di dalam Kristus.

Kekayaan dan Kemiskinan

KEKAYAAN DAN KEMISKINAN

Nats : Luk 18:24-25
Ayat: "Lalu Yesus memandang dia dan berkata, 'Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.'"

Salah satu pernyataan Tuhan yang paling mengejutkan ialah bahwa sebenarnya hampir tak mungkin bagi seorang kaya untuk masuk Kerajaan Allah. Namun ini hanya satu dari banyak pernyataan Tuhan mengenai kekayaan dan kemiskinan, serta memberikan pandangan yang diulang oleh rasul-rasul dalam beberapa surat kiriman PB.
KEKAYAAN.
1.      Pandangan umum di antara orang Yahudi pada zaman PB ialah bahwa menjadi kaya merupakan tanda dari anugerah khusus Allah dan bahwa menjadi miskin merupakan tanda dari ketidaksetiaan pada pihak orang yang bersangkutan dan ketidaksenangan pada pihak Allah (lihat cat. Ams 10:15). Misalnya, orang Farisi berpikir demikian dan mencemoohkan Yesus karena kemiskinan-Nya (Luk 16:14). Meskipun gagasan yang tidak benar ini kadang-kadang timbul dalam sejarah gereja Kristen, gagasan tersebut dengan keras ditolak oleh Kristus (lih. Luk 6:20; 16:13; 18:24-25).
2.      Alkitab menyebut tamak dan hal mengejar kekayaan sebagai penyembahan berhala, yang berhubungan dengan roh-roh jahat (bd. 1Kor 10:19-20; Kol 3:5; lih. art.SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA). Oleh karena kuasa roh jahat dihubungkan dengan barang milik, keinginan akan kekayaan dan hal mengejar kekayaan sering kali menimbulkan perhambaan (bd. Mat 6:24).
3.      Dalam pandangan Yesus, kekayaan merupakan suatu rintangan terhadap keselamatan dan kemuridan (Mat 19:24; 13:22). Kekayaan memberi rasa keamanan yang palsu (Luk 12:15-21), menipu (Mat 13:22), dan menuntut kesetiaan penuh dari hati kita (Mat 6:21). Sering kali orang kaya hidup seakan-akan mereka tidak memerlukan Allah. Dengan mengejar kekayaan, kehidupan rohani mereka tercekik (Luk 8:14), dan mereka dibawa ke dalam pencobaan dan keinginan yang mencelakakan (1Tim 6:9), yang mengakibatkan mereka meninggalkan iman yang menyelamatkan (1Tim 6:10). Terlalu sering orang kaya mengambil keuntungan dari yang miskin (Yak 2:5-6). Oleh karena itu, orang Kristen hendaknya jangan ingin menjadi kaya (1Tim 6:9-11).
4.      Menghimpun barang milik materiel secara egois merupakan petunjuk bahwa hidup ini tidak lagi dipandang dari segi kekekalan (Kol 3:1). Tujuan dan kepuasan orang serakah yang mementingkan diri tidak lagi berpusat pada Allah, melainkan pada diri mereka sendiri dan barang milik mereka. Tragedi istri Lot, misalnya, ialah karena ia menaruh kasih sayangnya pada sebuah kota duniawi dan bukan pada sebuah kota sorgawi (Kej 19:16,26; Luk 17:28-33; Ibr 11:8-10). Dengan kata lain, memburu kekayaan mengandung benih perbuatan mengasingkan diri sama sekali dari Allah (1Tim 6:10).
5.      Kekayaan sejati bagi orang Kristen terdiri atas iman dan kasih yang dinyatakan dalam penyangkalan diri dan hal mengikut Yesus (1Kor 13:4-7; Fili 2:3-5). Orang yang benar-benar kaya adalah mereka yang telah memperoleh kemerdekaan dari perkara-perkara dunia oleh kepercayaan bahwa Allah adalah Bapa mereka dan bahwa Ia tidak akan meninggalkan mereka (2Kor 9:8; Fili 4:19; Ibr 13:5-6).
6.      Mengenai sikap yang pantas terhadap barang milik dan penggunaannya, maka orang yang benar diwajibkan untuk bersikap setia (Luk 16:11). Orang Kristen tidak boleh berpegang erat kepada barang milik mereka sebagai kekayaan atau jaminan pribadi, tetapi mereka harus menyerahkan kekayaan mereka dan menempatkan semua sumber penghasilan mereka ke dalam tangan Tuhan untuk dipergunakan di dalam Kerajaan-Nya, untuk memajukan maksud Kristus di bumi, dan bagi keselamatan dan keperluan orang lain (lih. art.PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHAN. Demikian, mereka yang memiliki kekayaan dan harta bendawi harus memandang diri mereka sebagai pengurus barang milik Allah (Luk 12:31-48), serta harus bersikap dermawan, siap sedia untuk membagikan kepada orang lain dan kaya dalam kebajikan (Ef 4:28; 1Tim 6:17-19).
7.      Setiap orang Kristen hendaknya menyelidiki hati dan keinginannya sendiri: Apakah saya seorang yang serakah? Apakah saya seorang yang mementingkan diri sendiri? Apakah saya menginginkan harta berlimpah-limpah? Apakah saya sangat mendambakan kehormatan, martabat, dan kuasa yang sering diperoleh karena memiliki kekayaan besar?

KEMISKINAN.
Salah satu tugas yang dianggap oleh Yesus sebagai misi-Nya yang dipimpin oleh Roh ialah "menyampaikan kabar baik kepada orang miskin" (Luk 4:18; bd. Yes 61:1). Dengan kata lain, Injil Kristus dapat ditegaskan sebagai Injil kepada orang miskin (Mat 5:3; 11:5; Luk 7:22; Yak 2:5).
1.      "Orang miskin" (Yun. _ptochos_) adalah orang yang hidup rendah dan yang menderita di dalam dunia, yang berpaling kepada Allah karena kebutuhan yang besar dan mencari pertolongan-Nya. Pada waktu yang sama mereka itu setia kepada Allah dan menantikan Allah melepaskan umat-Nya dari dosa, penderitaan, kelaparan dan kebencian yang ada di dalam dunia. Mereka tidak mencari kekayaan dan hidup mereka dalam perkara-perkara duniawi (lih. Mazm 18:28; 22:27; 25:9; 37:11; 72:2,12-13; 74:19; Mazm 147:6; Yes 11:4; 29:19; Luk 6:20; 16:25Yoh 14:3).
2.      Pelepasan dari penderitaan, tindasan, ketidakadilan, dan kemiskinan pasti akan dialami oleh anak-anak Tuhan yang miskin (Luk 6:20-23; Luk 18:1-8). Bantuan untuk mereka (sekurangnya sebagian) harus datang dari sumbangan penuh kebaikan yang diberikan oleh umat Allah yang telah diberkati dengan barang materiel (lih. art.PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).
3.      Allah melihat umat-Nya dalam kemiskinan dan menyatakan bahwa mereka itu "kaya" (Wahy 2:9). Mereka sama sekali tidak dapat dianggap sebagai orang yang lebih rendah secara rohani atau secara moral (lihat cat. Wahy 2:9).

Zaman Anti Kristus

ZAMAN ANTIKRISTUS

Nats : 2Tes 2:3-4
Ayat: "Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah."

Menurut Alkitab, antikristus (bd. 1Yoh 2:18) akan datang, yang akan mengatur serangan terakhir Iblis terhadap Kristus dan orang kudus sesaat sebelum Kristus mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Paulus menyebut antikristus ini sebagai "manusia durhaka" atau "manusia yang harus binasa" (2Tes 2:3). Istilah lain di Alkitab adalah "binatang yang keluar dari dalam laut" (Wahy 13:1-10), "binatang yang merah ungu" (Wahy 17:3), dan "binatang" (Wahy 17:8,16; 19:19-20; 20:10).

TANDA-TANDA KEDATANGAN ANTIKRISTUS.
Berbeda dengan keangkatan gereja (lih. art.KEANGKATAN GEREJA), kedatangan antikristus ada tandanya. Beberapa tanda akan mendahului kedatangan dan penampakannya. Setidak-tidaknya tiga peristiwa harus terjadi sebelum dia muncul di dunia ini: (1) "Rahasia kedurhakaan" yang sudah bekerja di bumi harus makin meningkat (2Tes 2:7); (2) "murtad" harus terjadi (2Tes 2:3); (3) "yang menahan" harus disingkirkan (2Tes 2:7).
1.      "Rahasia kedurhakaan," yaitu kegiatan kuasa kejahatan di belakang layar yang sudah nyata di seluruh dunia (lihat cat. 2Tes 2:7) akan meningkat hingga mencapai puncaknya dalam pencemoohan dan pengabaian semua patokan dan perintah yang dipandang suci oleh Alkitab. Karena ada roh kedurhakaan, kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin (Mat 24:10-12; Luk 18:8). Namun, masih ada sisa yang tinggal setia pada iman rasuli sebagaimana dinyatakan dalam PB (Mat 24:13; 25:10; Luk 18:7; lihat cat. Wahy 2:7). Melalui sisa yang setia ini, gereja akan tetap menjadi gereja yang berperang dengan pedang Roh (lihat cat. Ef 6:11).
2.      "Murtad" (Yun. _apostasia_), yang secara harfiah berarti "meninggalkan" atau "mengkhianati", akan terjadi. Pada hari-hari terakhir banyak orang di dalam gereja akan meninggalkan kebenaran Alkitab.
1.      Baik Yesus maupun Paulus memberikan gambaran yang suram tentang keadaan gereja -- moral, rohani, dan doktrinal -- pada waktu zaman ini mulai berakhir (bd. Mat 24:5,10-13,24; 1Tim 4:1; 2Tim 4:3-4). Paulus secara khusus menekankan bahwa gereja akan diserbu unsur-unsur jahat pada hari-hari terakhir.
2.      "Kemurtadan" di dalam gereja akan memiliki dua dimensi.
1.      Kemurtadan teologis adalah pengkhianatan terhadap dan penolakan dari sebagian atau semua ajaran asli dari Kristus dan para rasul (1Tim 4:1; 2Tim 4:3). Para pemimpin palsu akan menawarkan "keselamatan" dan kasih karunia murahan sambil mengabaikan tuntutan Kristus untuk bertobat, memisahkan diri dari percabulan dan setia kepada Allah bersama patokan-Nya (2Pet 2:1-3,12-19). Injil- injil palsu yang berpusat pada keinginan manusia dan kepentingan diri akan menjadi populer (lihat cat. 2Tim 4:3-4).
2.      Kemurtadan moral ialah pemisahan hubungan keselamatan seseorang dengan Kristus serta kembali kepada dosa dan kedursilaan. Orang yang murtad mungkin memberitakan doktrin yang benar dan ajaran PB, namun meninggalkan patokan moral Allah (Yes 29:13; Mat 23:25-28; lih. art.KEMURTADAN PRIBADI). Banyak gereja akan membiarkan apa saja demi jumlah uang, sukses, dan kehormatan (lihat cat. 1Tim 4:1). Injil salib dengan panggilan untuk menderita (Fili 1:29), menyangkal dosa secara radikal (Rom 8:13), berkorban bagi kerajaan Allah serta menyangkal diri akan menjadi hal yang langka (Mat 24:12; 2Tim 3:1-5; 2Tim 4:3).
3.      Baik sejarah gereja maupun kemurtadan yang dinubuatkan harus mengingatkan semua orang percaya agar jangan menganggap pasti kemajuan terus-menerus dari Kerajaan Allah sepanjang zaman sampai ke akhir. Pada suatu titik waktu tertentu dalam sejarah gereja, pemberontakan terhadap Allah dan Firman-Nya akan mencapai tingkat yang mengejutkan. Hari Tuhan akan membawa murka Allah atas mereka yang menolak kebenaran (1Tes 5:2-9).
4.      Karena itu, kemenangan mutlak Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya di dunia, tidak tergantung pada pertambahan berangsur-angsur keberhasilan gereja, tetapi pada intervensi Allah terakhir kali ketika Dia memasuki dunia dengan penghakiman yang adil (Wahy 19:1-22:21; 2Pet 3:10-13; dan kitab Yudas, Yud 1:1-25). lihat cat. 2Tes 2:7; 2Tes 2:8; 1Tim 4:1).
3.      Suatu peristiwa yang menentukan harus terjadi sebelum "manusia durhaka" dapat dinyatakan dan hari Tuhan dimulai (2Tes 2:2-3), yaitu penyingkiran seorang (2Tes 2:7) atau sesuatu yang "menahan" rahasia kedurhakaan dan manusia durhaka (2Tes 2:3-6). Bila penahan itu telah disingkirkan, hari Tuhan dapat mulai (2Tes 2:6-7).
1.      "Yang menahan" itu paling baik ditafsirkan sebagai menunjuk kepada Roh Kudus, karena Dia sajalah mempunyai kuasa untuk menahan kejahatan, manusia durhaka, dan Iblis (2Tes 2:9). Penahan ini disebut dengan kata sandang maskulin ("yang menahan", 2Tes 2:7) dan kata sandang netral ("apa yang menahan", 2Tes 2:6). Demikian pula kata untuk "Roh" dalam bahasa Yunani dapat disebut dengan kata ganti maskulin atau netral (lih. Kej 6:3; lihat cat. Yoh 16:8Rom 8:13; lih. Gal 5:17 mengenai tugas Roh Kudus untuk menahan dosa).
2.      Pada awal tujuh tahun kesengsaraan besar, Roh Kudus akan "disingkirkan". Ini tidak berarti bahwa Dia ditarik ke luar dari dunia, tetapi bahwa pengaruh penahanan terhadap kedurhakaan dan masuknya antikristus akan berhenti. Semua pengekangan terhadap dosa akan diangkat dan pemberontakan di bawah pimpinan Iblis akan dimulai. Akan tetapi, Roh Kudus akan tetap tinggal di bumi sepanjang kesengsaraan besar untuk menginsafkan orang akan dosa, membawa mereka kepada Kristus, dan memberi kuasa kepada mereka (Wahy 7:9,14; 11:1-11; 14:6-7).
3.      Penyingkiran Roh Kudus memungkinkan manusia durhaka muncul (2Tes 2:3-4). Allah akan mendatangkan pengaruh penipuan atas semua orang yang tidak mau mengasihi kebenaran
(lihat cat.  2Tes 2:11);mereka akan menerima ajaran manusia durhaka dan masyarakat makin terjerumus ke dalam kebejatan moral seperti yang belum pernah terjadi.
4.      Pelayanan Roh Kudus yang menahan dosa pada umumnya dilaksanakan melalui gereja yang menjadi bait Roh Kudus (1Kor 3:16; 6:19). Oleh karena itu, banyak penafsir percaya bahwa penyingkiran Roh Kudus adalah petunjuk kuat bahwa keangkatan orang percaya yang setia akan terjadi bersamaan (1Tes 4:17); yaitu kedatangan Kristus untuk mengumpulkan gereja dan membebaskan mereka dari murka yang akan datang (1Tes 1:10) akan terjadi sebelum permulaan hari Tuhan dan penyataan manusia durhaka (lih. art.KEANGKATAN GEREJA).
5.      Beberapa sarjana berpendapat bahwa si penahan dalam 2Tes 2:6 (bentuk netral) menunjuk kepada Roh Kudus dan karya penahanan-Nya sedangkan dalam 2Tes 2:7 (bentuk maskulin) menunjuk kepada orang percaya yang terkumpul bersama dengan Kristus dan kini dipindahkan, yaitu terangkat menyongsong Kristus di angkasa (1Tes 4:17).

KEGIATAN-KEGIATAN ANTIKRISTUS.
Bila hari Tuhan mulai, "manusia durhaka" dinyatakan. Dia akan menjadi pemimpin dunia yang mengadakan perjanjian dengan Israel tujuh tahun sebelum tiba akhir zaman (lih. Dan 9:27).
1.      Identitasnya yang sesungguhnya akan ditentukan 3 1/2 tahun kemudian, ketika dia mengingkari perjanjiannya dengan Israel, menjadi pemimpin dunia, menyatakan diri sebagai Allah, menajiskan bait Allah di Yerusalem (lih. art.KESENGSARAAN BESAR), melarang penyembahan kepada Tuhan (lih. 2Tes 2:4,8-9) dan merusak tanah Palestina (lihat cat. Dan 9:27; Dan 11:36-45).
2.      Antikristus akan menyatakan diri sebagai Allah dan akan menganiaya dengan keras mereka yang masih setia kepada Kristus (Wahy 11:6-7; Wahy 13:7,15-18; lihat cat. Dan 7:8; Dan 7:24-25).
Dia akan menuntut dirinya disembah, rupanya dari sebuah kuil besar yang dipakainya sebagai pusat kegiatan (bd. Dan 7:8,25; 8:4; Dan 11:31,36). Manusia telah berusaha memperoleh kedudukan ilahi ini sejak permulaan ciptaan (lihat cat. 2Tes 2:8; Wahy 13:8; Wahy 13:12; lih. art.KESENGSARAAN BESAR).
3.      Dengan kuasa Iblis "manusia durhaka" akan mengadakan perbuatan ajaib, tanda- tanda, mukjizat-mukjizat untuk menyebarkan kesalahan (2Tes 2:9). "Mukjizat palsu" menunjuk kepada mukjizat adikodrati tulen yang menipu orang agar menerima dusta.
1.      Mungkin pertunjukan mukjizat itu akan dilihat melalui televisi di seluruh dunia. Jutaan orang akan terkesan, tertipu dan diyakinkan oleh pemimpin yang berkharisma ini karena mereka tidak sungguh mengabdi kepada atau mengasihi kebenaran Firman Allah (2Tes 2:9-12).
2.      Perkataan Paulus (2Tes 2:9) dan Yesus (Mat 24:24) seharusnya memperingatkan orang percaya supaya jangan beranggapan bahwa semua yang menakjubkan berasal dari Allah. Penyataan yang rupanya dari Roh (1Kor 12:7-10) dan pengalaman yang diduga berasal dari Allah atau Roh harus diuji dengan kesetiaan seseorang kepada Kristus dan Alkitab.

KEKALAHAN ANTIKRISTUS.
Pada akhir kesengsaraan besar, Iblis akan mengumpulkan banyak bangsa di Harmagedon di bawah pimpinan antikristus dan berperang melawan Allah dan umat-Nya di dalam suatu pertempuran yang akan melibatkan seluruh dunia (Dan 11:45; Wahy 16:16) Bila saat itu tiba, Kristus akan kembali dan turun tangan secara adikodrati untuk membinasakan antikristus, bala tentaranya dan semua orang yang tidak taat kepada Injil (lihat cat. Wahy 19:15; Wahy 19:17; Wahy 19:19; Wahy 19:20; Wahy 19:21). Setelah itu Kristus akan mengikat Iblis dan mendirikan kerajaan-Nya di muka bumi (Wahy 20:1-6).